Ketua FKI-1 Sergai Desak Cabut HGU PT Soeloeng Laoet yang Larang Peternak di Desa Sinah Kasih

Salah satu peternak Hendra Gunawan, kepada wartawan mengatakan bahwa larangan menggembalakan ternak milik warga ini bukan kali pertama terjadi namun belum ada titik terang dan kami sangat mengecam tindakan tersebut, karena dari dulu sudah mnjadi kearipan lokal masyarakat berternak di PT tersebut.
Baca Juga:
"Kami berharapnya ada pemanggilan dari PT Soeloeng Laoet untuk duduk bersama atau bermusyawarah, jangan hanya mengeluarkan larangan tanpa musyawarah. Kami sebagai masyarakat setempat juga butuh makan, kami hanya ingin rumput agar ternak kami bisa hidup,"ujarnya.
Hendra juga mengatakan sebelumnya PT Soeloeng Laoet ada mengeluarkan surat larangan menggembala, tetapi mereka tidak pernah mengeluarkan surat untuk masyarakat agar bisa musyawarah terlebih dahulu.
"Dan kalau bisa peternak kita sensus, misalnya ada di Rambung merah 700 ekor berapa kebutuhan untuk mengangon itu lah yang harus disediakan tempat, jadikan tidak menganggu untuk yang lain. Intinya janganlah masyarakat ini dilarang untuk mengangonkan ternaknya dan kami pun peternak siap mengikuti peraturan yang ada," tutupnya.
Kemudian hal senada dijelaskan peternak lainnya berinisial AM, mengungkapkan bahwa pada pukul 15.30 WIB, telah terjadi pengusiran lembu diduga dilakukan pihak PT. Soeloeng Laoet ini terjadi di areal kebun, milik warga Desa Blok X dan Desa Sinah Kasih.
"Mereka melakukan berbagai cara, salah satunya dengan menggunakan kaleng-kaleng roti yang diisi batu serta benda lainnya seperti bendera plastik dan lonceng-loncengan. Tujuannya agar ternak kami panik, bubar, dan lari tidak menentu sehingga sapi kami juga tidak mau makan," ungkapnya.
AM menyebutkan para peternak berharap ada pengertian pihak perkebunan untuk masyarakat setempat dengan agar bisa menggembalakan hewan ternaknya.
"Kami masyarakat setempat juga butuh makan dan menabung dari hasil ternak itulah untuk biaya anak-anak sekolah sampai ke kuliah. Bahkan mirisnya ternak yang diusir paksa ada juga yang lari hilang tidak tahu arah jalan pulang.,"ujarnya.
Terakhir, Masyarakat peternak lembu di sekitar areal perkebunan PT. Soeloeng Laoet juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Sergai, DPRD, dan Polres Sergai dapat memberikan solusi terbaik karena ini menyangkut Ketertiban dan Keamanan Masyarakat serta lingkungan yang kondusif.

Dewi Suryani Minta Pemerintah Buka Pasar Bazar Week End di Labuan Bajo

Bicara Political Will, Frid Ndarung: Edi Weng Belum Maksimal

Sempat Buang Barang Bukti Sabu, Fai Diringkus Polisi Tim Opsnal Polsek Bilah Hulu

Ranperda Pangan Lokal Jadi Solusi Dari Permasalahan yang Dihadapi Petani dan Pelaku UMKM

Warga Curhat ke DPRD Soal Harga Pangan Lokal yang Murah dan Ketiadaan Pasar
