Percakapan Terakhir Bharada Bonifasius Jawa dengan Ayahnya: Pagi Nelpon, Sore Gugur Ditembak KKB Papua

Hadi Iswanto - Kamis, 23 November 2023 16:14 WIB
Percakapan Terakhir Bharada Bonifasius Jawa dengan Ayahnya: Pagi Nelpon, Sore Gugur Ditembak KKB Papua
Bharada Bonifasius Jawa (22) korban kekejaman KKB Papua, anak pertama dari empat bersaudara. Sebelum gugur dalam tugas, Boy - begitu ia akrab disapa - sempat menelpon Ayah dan 3 adiknya
bulat.co.id -Bharada Bonifasius Jawa (22) korban kekejaman KKB Papua, anak pertama dari empat bersaudara. Sebelum gugur dalam tugas, Boy - begitu ia akrab disapa - sempat menelpon Ayah dan 3 adiknya yang tinggal di Kampung Mangulewa, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam percakapan terakhir dengan sang ayah, Bharada Bonifasius menanyakan banyak hal tentang kondisi keluarga dan tiga adik perempuannya.

Advertisement

Melansir tribunnews, Boy juga menyampaikan bahwa dirinya sedang dalam perjalanan menuju tempat tugas di Distrik Titigi, Kabupaten Intan Jaya.

Baca Juga:

Sang ayah pun berpesan agar Bharada Bonifasius selalu hati - hati.

"Dia (Bharada Bonifasius) bilang aman. Jangan ragu," kata ayah Bharada Bonifasius, di rumah duka di Kampung Mangulewa, Rabu malam.

Domi tidak merasakan firasat buruk. Karena permintaan untuk selalu berhati-hati kerap ia utarakan setiap kali berkomunikasi dengan Bharada Bonifasius.

Hampir setiap hari Bharada Bonifasius menghubungi keluarga. Bahkan kadang sehari dua kali. Pada malam hari sebelum percakapan pagi itu, Bharada Bonifasius juga sempat berkomunikasi dengan tiga adik perempuannya via video call WhatsApp (WA).


Kepada ketiga adiknya, Bharada Bonifasius menunjukkan tas yang rencananya dia bawa ke Mangulewa pada Desember ini sebagai ole-ole.

Bharada Bonifasius Jawa berencana akan pulang libur pada Desember ini sekaligus merayakan Natal bersama keluarga di Kampung Mangulewa.

"Mereka tadi malam pas telepon itu gembira sekali," ujar Domi Geu.

Domi Geu dan keluarga harus menerima kenyataan pahit, rencana itu urung terwujud. Bharada Bonifasius kembali lebih awal namun sudah dalam kondisi tak bernyawa.

Ayah Bharada Bonifasius Jawabersama Wadanki Brimob Ende, Ipda Bernad

Rado saat berada di rumah duka Kampung Mangulewa. (poskupang)

Domi Geu menerangkan, dia pertama kali mendengar kabar putranya meninggal dunia dari sanak keluarga di Kampung Mangulewa.

Domi Geu tak langsung percaya sehingga dia menghubungi rekan-rekan putranya di Papua.

"Awalnya belum percaya karena pagi baru telfon, tiba - tiba sorenya dengar kabar meninggal dunia. Makanya saya hubungi teman-temannya. Mereka (teman - teman Bharada Bonifasius) bilang bapa harus kuat ujar Domi Geu.

Harapan dan Tulang Punggung Keluarga

Dalam keluarga, Bharada Bonifasius merupakan anak sulung, laki - laki seorang diri dan memiliki tiga adik perempuan. Bharada Bonifasius lahir di Ngada 19 November 2001.

"Adik yang pertama sudah lulus SMA kalau yang kedua SMA dan yang ketiga masih SD. Baru beberapa hari lalu, Boy (sapaan akrab Bharada Bonifasius kirim uang sekolah untuk adik - adiknya," ujar Domi Geu.

Domi Geu menuturkan, putranya itu adalah tulang punggung keluarga.

Bharada Bonifasius banyak membantu perekonomian keluarga terutama biaya pendidikan ketiga adik perempuannya. Bahkan, kata Domi, Bharada Bonifasius memberikan ATM pribadinya untuk dipakai keluarga.

Bharada Bonifasius pernah berjanji akan mendidik adiknya yang pertama untuk mengikuti jejaknya menjadi anggota Brimob. Domi sendiri, berniat untuk mewujudkan janji itu, meskipun Bharada Bonifasius telah tiada.

Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru