Tangan Kecil Pelaku UMKM Membangun NTT

Kepala Bidang Data dan Statistik Dinas Kominfo Manggarai Barat, Alfonsa Ndagu mengatakan Dengan ditetapkannya Labuan Bajo sebagai destinasi pariwisata super prioritas, UMKM harus bijak dalam membuat konten dan menjaga data.
Sementara itu, MenkopUKM RI turut andil dalam mendukung pelaku UMKM di Labuan Bajo Manggarai Barat dengan menyediakan Rumah Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).
Baca Juga:
Penyedian rumah PLUT itu telah direncanakan pada tahun 2022 lalu.
Kata Kadis Ney Asmon, PLUT itu disediakan karena melihat perkembangan UKMM di Labuan Bajo yang bertumbuh pesat.
Dia juga menjelaskan Dalam peraturan pemerintah itu menyebutkan, setidaknya fasilitas publik sebesar 30 persen itu diberikan areal untuk promosi UMKM.
Menurut dia, hal Itu yang sedang dilakukan oleh Pemkab Manggarai Barat guna memberikan insentif bagi perusahaan yang memfasilitasi UMKM.
Putra kedua mantan Presiden Soesilo Bambang Yudjoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dalam disertasinya yang berjudul Strategi Pembiayaan dan Investasi untuk Pengembangan Pariwisata Terpadu yang Berkelanjutan dan Inklusif.
Ibas menjelaskan, pemilihan disertasi dengan topik pengembangan pariwisata terpadu dilatarbelakangi karena dianggap selama ini belum ada studi khusus pengkajian strategi pembiayaan dan investasi untuk pengembangan pariwisata terpadu, inklusif, dan berkelanjutan, terutama dengan UMKM.
Dalam disertasinya, Ibas juga mengatakan, menganalisis estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian dan kesejahteraan serta merumuskan strategi pembiayaan dan investasi yang sesuai untuk pariwisata terpadu yang berkelanjutan dan inklusif di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo.
Menurut dia, penyertaan aspek inklusi keuangan, kemitraan, dan organisasi, serta adopsi teknologi dilakukan sebagai upaya meningkatkan pendapatan usaha di Kawasan Pariwisata Labuan Bajo.
Kata Ibas, Kawasan Pariwisata Labuan Bajo yang inklusif dapat dicapai melalui peningkatan investasi, tidak hanya mengandalkan pembiayaan pemerintah melalui APBN dan APBD,
Rensi Wea, salah satu jebolan BLK Kuliner yang sekarang berjualan makanan tradisonal di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Rensi menceritakan, pendapatanya sehari bisa sampai 1 juta atau bahkan lebih per hari.
Kata Rensi, saat penyelenggaraan KTT di Labuan Bajo pada mei lalu, ia berhasil meraup keuntungan sebesar 70 juta.
Rensi menjual nasi nya yang ia kemas dalam kotak seharga 35 ribu hingga 50 ribu per kotak.
Hal serupa dirasakan oleh Donata Sin, pelaku UMKM yang bergerak di bidang tenun ikat.
Kata Donata, dia tidak hanya keuntungannya lewat penjualan lain tenun, Songke tetapi juga ia turut mempromosikan keindahan budaya Manggarai NTT kepada dunia.
Kain tenun Donata dibeli oleh para wisatawan yang berwisata di Labuan Bajo Manggarai Barat.
Menurut dia, ia turut menjaga, melestarikan dan mewariskan budaya Manggarai.

Mawatu Resort Babat Mangrove untuk Bangun Tanggul, AHY: Mangrove Itu Tanggul Alami

Wagub Jhoni Asadoma Tinjau Hotel yang Membabat Mangrove dan Memagari Laut di Labuan Bajo

Wagub NTT Tahan Kencing Gara gara Toilet Rusak

Warga Curhat ke DPRD Soal Harga Pangan Lokal yang Murah dan Ketiadaan Pasar

Walhi NTT Buka Suara Soal Reklamasi Pantai Mawatu Resort
