Cegah Penyebaran Paham Khilafah, Densus 88 Sambangi Desa Watu Wangka Manggarai Barat

- Kamis, 03 Agustus 2023 12:45 WIB
Cegah Penyebaran Paham Khilafah, Densus 88 Sambangi Desa Watu Wangka Manggarai Barat
Ven Darung
Tim Idensos SGW NTT Densus 88 Anti Teror sambangi desa Watu Wangka Manggarai Barat NTT

Tim Densus 88 AT menemukan, dalam menjalankan kajian-kajian online, terdapat beberapa website yang dipakai oleh kelompok khilafatul muslimin, seperti puji Chanel, jamiah ABAT Mapin, Mujahid I'lam, Khilafatul Muslimin, Sy'ar Khilafa Dunia dan lainnya.

Advertisement

Baca Juga:

"Biasanya anak-anak kita rentan dengan kajian-kajian on line seperti ini. Tiba-tiba anak tidak mau bergaul dengan tetangga, mengkafir-kafirkan tetangga bahkan orang tuanya sendiri, padahal tidak bergabung dengan kelompok atau mengikuti kajian tertentu, bisa jadi terpapar karena kajian online seperti ini" jelas SG.

Densus 88 juga menuturkan, melalui institusi pendidikan yang dibangun, proses indoktrinasi berjalan masif. Materi pendidikan yang diberikan tidak sesuai dengan kurikulum baku, seperti yang diajarkan pada lembaga pendidikan serupa. Bahkan alumnus dari pondok pesantren milik Khilafatul Muslimin ini tidak mengantongi Ijazah, sehingga outputnya kesulitan mencari pekerjaan setelah dinyatakan lulus.

"Ada 9 orang kita (Manggarai Barat) yang tamat dari pondok ini, tapi tidak memiliki Ijasah. Saat kita dekati, hampir semuanya frustasi karena tidak bisa melamar pekerjaan. Dalam kondisi frustasi ini sangat mudah bagi mereka untuk menjadi pelaku terorisme" ungkapnya.

Adapun modus operandi organisasi ini (Khilafah) bisa menyusup ke dalam masyarakat, melalui aktifitas pembangunan masjid dan pengajian. "Mereka tampil seolah-olah humanis dan toleran. Mereka melakukan pengajian ke masjid-masjid dan aktif dalam kegiatan sosial termasuk membangun masjid, semuanya itu dilakukan untuk menarik simpati dan dukungan masyarakat (fase membangun kecintaan dan ketaatan)." Tandas SG.

Organisasi Khilafatul Muslimin ini juga, menurut SG pandai sekali menyembunyikan niat hati mereka yang sesungguhnya dan memperlihatkan hal berbeda dengan apa yang ada dalam hatinya atau 'takiyah'.

"Kalau orang-orang [anggota khilafatul Muslimin] ini ditanyai, 'apakah mereka ingin mengganti Pancasila dengan sistem kehilafaan?' Mereka selalu bertakyah, dengan mengatakan bahwa mereka siap mempertahankan Pancasila dan NKRI. Mereka juga kerap menjelaskan bahwa sistem kekhalifahan ini sama halnya dengan sistem Kepausan dalam hirarki gereja khatolik, sehingga banyak kalangan tidak menganggap mereka tidak berbahaya, padahal aslinya mereka sedang mengusung ideologi lain yang sangat berbahaya bagi negara," kata SG.

Dalam catatan Densus 88 AT Polri, pada saat kelompok teroris Isis eksis di Irak dan Surya, pada tahun 2014, khilafatul Muslimin berafiliasi dengan organisasi teroris tersebut.

Editor
: Hendra Mulya
Tags
Berita Terkait
Komentar
Berita Terbaru