Cegah Penyebaran Paham Khilafah, Densus 88 Sambangi Desa Watu Wangka Manggarai Barat

Detasemen Khusus 88 Anti Teror
(Densus 88 AT) beberapa bulan lalu, tepatnya tanggal 6 Mei, 3 hari sebelum
pelaksanaan ivent Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN dilaksanakan telah
mengamankan seorang remaja berinisial NN yang disinyalir berafiliasi dengan
kelompok penganut paham khilafah.
Baca Juga:
Hingga hari ini, Densus 88 terus melakukan upaya pencegahan paham khilafah tumbuh di Manggarai Barat NTT.Dalam upaya tindakan pencegahan inilah, maka Tim Idensos SGW NTT Densus 88 AT Polri menyambangi desa Watu Wangka, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) pada 1 Agustus 2023 lalu.
Baca Juga :Dilanda Hujan Terparah, Sejumlah Wilayah Tiongkok Terendam Banjir
Kehadiran Tim Idensos SGW NTT Densus
88 AT ke desa tersebut merupakan sebuah upaya pencegahan penyebaran paham
khilafah.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh
tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Pendidik dan masyarakat desa Watu Wangka, Tim
Idensos SGW NTT Densus 88 AT secara khusus menyoroti terkait sepak terjang
kelompok paham khilafah.
Tim Densus 88 mengungkapkan
beberapa fakta terkait kelompok ini, diantaranya, tujuan dari berdirinya
Kilafatul Muslimin (Khilafah) yang ingin menyatukan semua penganut agama (baik
muslim maupun non muslim) ke dalam sistem ke- khilafah -an. Juga pandangan
mereka (Khilafah) terkait demokrasi dan Pancasila, dimana bertentangan
dengan sistim khilafah, karena keduanya adalah buatan manusia. Mereka
(Khilafah) hanya tunduk pada aturan yang dibuat oleh Allah dan rasulnya
serta taat pada khalafah, yakni Hasan Baradja.
Salah satu bentuk penolakan mereka
(penganut paham khilafah) terhadap NKRI dan Pancasila adalah dengan tidak
mewajibkan warga khilafah memiliki KTP Indonesia dan menggantinya dengan Kartu
Warga Khilafatul Muslimin [surat revisi persyaratan pendataan warga/pembuatan
kartu warga khilafatul muslimin nomor: 162/Pst-03/VII/1437 H].
Baca Juga :Kelurahan Rana Loba-Mahasiswa Unwira Bersinergi Cegah Stunting
Dalam melakukan proses indoktrinasi,
kelompok khilafatul Muslimin menggunakan tiga metode, Yakni sy'ar perguruan
beladiri lebah putih, kajian online dan melalui institusi
pendidikan (pondok pesantren ukuwah islamiyah; setingkat SD disebut
UBA-Usman Bin Affan, stingkat SMP disebut UBK-Umar Bin Khattab, setingkat SMA
disebut ABA- Abu Bakar As Sidiq, setingkat perguruan tinggi diaebut ABAT-Ali
Bin Abi Thalib).
"Kajian- kajian khusus dan menanamkan semangat Jihad fi sabilillah biasanya dilakukan dalam latihan beladiri " kata SG, selaku pemateri dari Team Idensos SGW NTT Densus 88 AT Polri.

Pelaku Penganiaya di Puncak Waringin Labuan Bajo Ditangkap, Terancam Penjara 9 Tahun

3 Anak Kampung Desa Watu Manggar Manggarai Barat Rindu Kehadiran Listrik Negara

Uskup Labuan Bajo Jalan Salib Bersama Tahanan di Labuan Bajo

Sainal Mengaku Keliru, Yang Menyebut Kerusakan Lahan Pertanian karena Bencana Alam Bukan Penyidik

Pelaku Pembunuhan di Labuan Bajo Terancam Bui 15 Tahun
